0

Cerita dibalik lagu blink 182-Adam's Song






Adam’s Song adalah single ke-3 blink-182 di album Enema of the State (EOTS) (1999). Single ‘Adam’s Song’ dirilis pada 5 September 2000 dan sempat menduduki posisi 2 chart ‘US Modern Rock Tracks’. Adam’s Song adalah satu-satunya lagu bertempo lambat dan berlirik serius/dark di album EOTS. Menjadikannya lagu paling ‘berbeda’ di album itu dan sekaligus salah satu yang paling kontroversial. Banyak yang menganggap Adam’s Song adalah lagu tentang bunuh diri/suicide karena liriknya yang bernuansa depresi. Salah satu rumornya adl bahwa Mark menulisnya setelah mendapat surat dari seorang anak bernama Adam yg ingin mengakhiri hidupnya. Tapi rumor tsb. tidak dapat dibuktikan sampai sekarang karena Mark sendiri tidak memberikan konfirmasi atas rumor itu. Hingga akhirnya pada 4 Mei 2000, ada sebuah tragedi yang juga menyeret lagu Adam’s Song ini. Greg Barnes, seorang siswa Columbine High School mengakhiri hidupnya sambil menyetel lagu #AdamsSong berkali-kali di CD player nya. Diduga Barnes mengalami depresi karena dia menyaksikan teman baiknya terbunuh karena tertembak. Setelah kasus Greg Barnes tadi, akhirnya Mark mengklarifikasi makna sebenarnya dari lagu Adam’s Song ini. Mark berkata: Jika diteliti lebih lanjut, lagu ini sebenarnya adalah lagu anti-suicide. “Lagu ini adalah tentang diri Saya yang kesepian saat tur sebelum menemukan wanita yang Saya cintai. Memang lagu ini juga tentang depresi, namun seburuk-buruknya keadaan, pasti ada hal yang lebih baik di sisi lainnya.Pasti selalu ada harapan, dan Kamu bisa mengandalkan sahabatmu yang selalu ada untukmu dan sebagainya.” -Mark Hoppus Selain itu Mark juga turut berbelasungkawa kepada keluarga Greg atas apa yang telah terjadi. Ada beberapa fakta menarik tentang lagu Adam’s Song, diantaranya: * Lirik “I traced the cord back to the wall, no wonder it was never plugged in at all” diambil dari pengalaman Tom. Sewaktu Tom berlatih di garasi, amplifier-nya tergenang air. Tapi beruntung kabel amplifier tersebut tdk terhubung dgn listrik. * Di bagian “I took my time, I hurried up, the choice was mine, I didn’t think enough” seperti jawaban dr lagu ‘Come As You Are’. Di bagian “I took my time, I hurried up, the choice was mine, I didn’t think enough” seperti jawaban dr lagu ‘Come As You Are’. * Terakhir, Adam’s Song tidak lagi dimainkan live oleh blink-182 sejak tahun 2009. Di tahun itu, sahabat mereka, Adam Goldstein (DJ AM) meninggal dunia dan mereka memutuskan untuk tidak memainkannya lagi. Dan sekitar 3 bulan lalu, Mark mengatakan bahwa blink-182 ‘mempensiunkan’ lagu Adam’s Song permanen dari setlist live mereka. Sedikit tambahan surat atau e-mail oleh Adam ada, tapi antara percaya atau tidak sih sebenarnya. Karena di internet tersebar dengan. Sepengal surat adam yang isi seperti berikut. " Kepada Laki laki dan wanita yang menikah dan akhir nya memiliki aku, seharus nya aku lahir lima tahun setelah hari aku lahir, saat kalian siap untuk benar benar menikah;
Kepada guru yang tidak benar benar peduli, persetan dengan apa yang mereka katakan;
Kepada teman teman teraniaya, yang pasti nya akan lebih teraniya setelah aku tiada ... tapi setidak nya kalian tak akan pernah lagi melihat ku di rendahkan.
kepada teman teman sekolah yang membuat hidup ku terasa mimpi buruk, belajar lah kelak itu berguna untuk kalian;
Kepada mereka yang tak pernah bicara, tak pernah peduli, dan mungkin tak pernah tahu namaku;
Kepada dia teman sejati, yang aku harap akan mencegah ku melakukan hal ini;
Kepada tuhan, jika dia benar benar ada, kenapa kau ciptakan aku hanya untuk jadi lelucon yang terlalu menyakit kan, dan terima kasih telah menempat kan orang orang yang tidak peduli di sekitarku;
kepada kalian semua, selamat tinggal"

kalian bisa download disini, versi acoustic :
https://soundcloud.com/gebyfansuri/adams-song-blink-182-cover

song original :
https://soundcloud.com/user318455345/sets/blink-182-adams-song



0

Saksi hidup Konser Metallica di Jakarta, 1993


hmmm... andai gue udah lahir waktu itu... dalam flm dokumenter berikut menceritakan tentang pengalaman konser metallica di indonesia oleh lars ulrich


Berikut cerita para saksi hidup konser Metallica pada saat itu :


METALLICA - 1993

METALLICA live in Jakarta (stadion lebak bulus)

Date: 10 - 11 April 1993

Opening Act: ROTOR

Ticket Prices: Rp 30.000 - Rp 150.000

MC: Mi'ing Bagito

Promoter: Setiawan Djody (AIRO Production)

Attended by: 40.000 people

Setlist 10 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Wherever I May Roam
7. Of Wolf & Man
8. The Unforgiven
9. Justice Medley
10. Bass Solo
11. Guitar Solo
12. Through the Never
13. For Whom the Bell Tolls
14. Fade to Black
15. Master of Puppets
16. Seek & Destroy
17. Whiplash

Setlist 11 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Of Wolf & Man
7. The Unforgiven
8. Justice Medley
9. Bass Solo
10. Guitar Solo
11. Through the Never
12. For Whom the Bell Tolls
13. Fade to Black
14. Master of Puppets
15. Seek & Destroy
16. Battery
17. Nothing Else Matters
18. Wherever I May Roam
19. Last Caress
20. One

JENG2!!.artikel dibawah ini adalah kumpulan dr penuturan para pelaku sejarah yg terlibat langsung dlm konser sang "maestro" dikutip dr www.apokalip.com + diolah dr berbagai sumber


MENGENANG KEMBALI : METALLICA, NO WHERE ELSE TO ROAM, DALAM PERSPEKTIF PENONTONNYA

dua puluh satu tahun lalu, James Hetfield dkk sempat konser di stadion Lebak Bulus Jakarta selama dua hari, 10 - 11 April 1993, dalam rangkaian tour Metallica ; Nowhere Else To Roam. Supergroup ini datang di waktu yang tepat. Sebab Metallica lagi jaya-jayanya paska  album hitam’ itu. Masyarakat musik Indonesia juga lagi panas-panasnya mengapresiasi rock/metal. Pertunjukan itu akhirnya benar-benar menjadi sejarah, dalam kontotasi yang positif maupun negatif. Puluhan ribu crowd bersenang-senang di dalam arena. Sementara di luar stadion timbul kerusuhan dan amuk massa. Sejak itu pemerintah mulai trauma pada band rock dan melarang segala jenis pertunjukan musik keras. Sebuah pengalaman terbaik dan terburuk bagi dunia showbiz tanah air

Metallica mengguncang Jakarta. Kuartet speed metal dari USA ini menggelar konser dua malam berturut-turut. Pentas tersebut adalah bagian dari rangkaian World Tour bertitel Nowhere Else To Roam. Kesuksesan mendatangkan para Phantom Lord ini tak lepas dari upaya promotor Setiawan Djody.

Bertindak sebagai band pembuka adalah dedengkot gerakan metal bawahtanah lokal, Rotor. Ada dua versi mengenai penampilan mereka dua malam itu. Versi pertama, tidak seperti Edane yang sukses mengiringi aksi Igor Cavalera cs., Rotor gagal mengesankan penonton. Belum lama beraksi mereka sudah disuruh turun oleh massa. Padahal jatah mereka cuma lima lagu doang. Crowd memang sudah tidak sabar lagi untuk ber-headbanging dengan Jason Newsted dkk. Versi kedua memberi penilaian 'not bad'. Terbukti berbekal curriculum vitae sebagai pembuka konser Metallica, Irvan Sembiring dkk lalu bisa mendapat kontrak major label pertamanya. Ah sudahlah.

Menurut majalah HAI - waktu itu this magz really rocks, nggak kayak sekarang, cemen - konser tersebut nggak ada matinya. Kalau reportase itu yang jadi pegangan, bisa direka-reka sendirilah situasinya. Perpaduan live on stage empat 'pengendara petir' ini jelas dahsyat : penabuh drum hiperaktif Lars, James yang kharismatik, si lincah nan garang tapi melodius Kirk, plus our friend of misery Mr. Newsted. Singkat kata, atmosfer Lebak Bulus dua malam itu benar-benar cadas. Pol-polan.

Sihir The Four Horsemen di atas panggung ternyata juga sampai membius mereka yang berada di luar arena. Tapi sayangnya dalam konteks negatif. Heboh dan tertib di dalam tapi rusuh di luar. 

Teringat cerita seorang kawan yang kakaknya menjadi saksi hidup pentas si raja metal ini. Penonton yang berjumlah total 44 ribu orang, hampir sepanjang konser berayun kepala serta koor bareng tanpa harus dikomando sebelumnya. Sampai merinding membayangkannya...

Logamberat: "I Was There..!!"

video: liat video.. ke youtube

"IT'S LIKE A MASS DEMONSTRATION.."

narasumber:
- Arian13 (Seringai)
- Wendi Putranto (Rolling Stone Indonesia)
- Lars Ulrich (Metallica)
- Andre Tiranda (Siksakubur)

wenzrawk (Wendi Putranto): "Ternyata Lars Ulrich (drummer Metallica) sendiri masih sangat jelas mengingat kerusuhan konser mereka di Jakarta dulu.."

Ajaib juga karena ternyata Lars masih menyimpan dengan baik video dokumentasi dari konser 21 tahun yang lalu itu di gudang rumahnya. Video ini bahkan belum pernah dipublikasikan sebelumnya oleh Metallica. Jadi memang sangat eksklusif pastinya!


THANKYOU \M/