hmmm... andai gue udah lahir waktu itu... dalam flm dokumenter berikut menceritakan tentang pengalaman konser metallica di indonesia oleh lars ulrich
Berikut cerita para saksi hidup konser Metallica pada saat itu :
METALLICA - 1993
METALLICA live in Jakarta (stadion lebak bulus)
Date: 10 - 11 April 1993
Opening Act: ROTOR
Ticket Prices: Rp 30.000 - Rp 150.000
MC: Mi'ing Bagito
Promoter: Setiawan Djody (AIRO Production)
Attended by: 40.000 people
Setlist 10 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Wherever I May Roam
7. Of Wolf & Man
8. The Unforgiven
9. Justice Medley
10. Bass Solo
11. Guitar Solo
12. Through the Never
13. For Whom the Bell Tolls
14. Fade to Black
15. Master of Puppets
16. Seek & Destroy
17. Whiplash
Setlist 11 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Of Wolf & Man
7. The Unforgiven
8. Justice Medley
9. Bass Solo
10. Guitar Solo
11. Through the Never
12. For Whom the Bell Tolls
13. Fade to Black
14. Master of Puppets
15. Seek & Destroy
16. Battery
17. Nothing Else Matters
18. Wherever I May Roam
19. Last Caress
20. One
JENG2!!.artikel dibawah ini adalah kumpulan dr penuturan para pelaku sejarah yg
terlibat langsung dlm konser sang "maestro" dikutip dr www.apokalip.com + diolah dr
berbagai sumber
MENGENANG KEMBALI : METALLICA, NO WHERE ELSE TO ROAM, DALAM PERSPEKTIF
PENONTONNYA
dua puluh satu tahun lalu, James Hetfield dkk sempat konser di stadion Lebak Bulus
Jakarta selama dua hari, 10 - 11 April 1993, dalam rangkaian tour Metallica ;
Nowhere Else To Roam. Supergroup ini datang di waktu yang tepat. Sebab
Metallica lagi jaya-jayanya paska album hitam’ itu. Masyarakat musik
Indonesia juga lagi panas-panasnya mengapresiasi rock/metal. Pertunjukan itu
akhirnya benar-benar menjadi sejarah, dalam kontotasi yang positif maupun
negatif. Puluhan ribu crowd bersenang-senang di dalam arena. Sementara di luar
stadion timbul kerusuhan dan amuk massa. Sejak itu pemerintah mulai trauma pada
band rock dan melarang segala jenis pertunjukan musik keras. Sebuah pengalaman
terbaik dan terburuk bagi dunia showbiz tanah air
Metallica mengguncang Jakarta. Kuartet speed metal
dari USA ini menggelar konser dua malam berturut-turut. Pentas tersebut adalah
bagian dari rangkaian World Tour bertitel Nowhere Else To Roam. Kesuksesan
mendatangkan para Phantom Lord ini tak lepas dari upaya promotor Setiawan Djody.
Bertindak sebagai band pembuka adalah dedengkot gerakan metal bawahtanah lokal,
Rotor. Ada dua versi mengenai penampilan mereka dua malam itu. Versi pertama,
tidak seperti Edane yang sukses mengiringi aksi Igor Cavalera cs., Rotor gagal
mengesankan penonton. Belum lama beraksi mereka sudah disuruh turun oleh massa.
Padahal jatah mereka cuma lima lagu doang. Crowd memang sudah tidak sabar lagi
untuk ber-headbanging dengan Jason Newsted dkk. Versi kedua memberi penilaian
'not bad'. Terbukti berbekal curriculum vitae sebagai pembuka konser Metallica,
Irvan Sembiring dkk lalu bisa mendapat kontrak major label pertamanya. Ah
sudahlah.
Menurut majalah HAI - waktu itu this magz really rocks, nggak kayak sekarang,
cemen - konser tersebut nggak ada matinya. Kalau reportase itu yang jadi pegangan,
bisa direka-reka sendirilah situasinya. Perpaduan live on stage empat
'pengendara petir' ini jelas dahsyat : penabuh drum hiperaktif Lars, James yang
kharismatik, si lincah nan garang tapi melodius Kirk, plus our friend of misery
Mr. Newsted. Singkat kata, atmosfer Lebak Bulus dua malam itu benar-benar
cadas. Pol-polan.
Sihir The Four Horsemen di atas panggung ternyata juga sampai membius mereka
yang berada di luar arena. Tapi sayangnya dalam konteks negatif. Heboh dan
tertib di dalam tapi rusuh di luar.
Teringat cerita seorang kawan yang kakaknya menjadi saksi hidup pentas si raja
metal ini. Penonton yang berjumlah total 44 ribu orang, hampir sepanjang konser
berayun kepala serta koor bareng tanpa harus dikomando sebelumnya. Sampai
merinding membayangkannya...
Logamberat: "I Was There..!!"
video: liat video.. ke youtube
"IT'S LIKE A MASS DEMONSTRATION.."
narasumber:
- Arian13 (Seringai)
- Wendi Putranto (Rolling Stone Indonesia)
- Lars Ulrich (Metallica)
- Andre Tiranda (Siksakubur)
wenzrawk (Wendi Putranto): "Ternyata Lars Ulrich (drummer Metallica)
sendiri masih sangat jelas mengingat kerusuhan konser mereka di Jakarta dulu.."
Ajaib juga karena ternyata Lars masih menyimpan dengan baik video dokumentasi
dari konser 21 tahun yang lalu itu di gudang rumahnya. Video ini bahkan belum
pernah dipublikasikan sebelumnya oleh Metallica. Jadi memang sangat eksklusif
pastinya!
THANKYOU \M/
METALLICA - 1993
METALLICA live in Jakarta (stadion lebak bulus)
Date: 10 - 11 April 1993
Opening Act: ROTOR
Ticket Prices: Rp 30.000 - Rp 150.000
MC: Mi'ing Bagito
Promoter: Setiawan Djody (AIRO Production)
Attended by: 40.000 people
Setlist 10 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Wherever I May Roam
7. Of Wolf & Man
8. The Unforgiven
9. Justice Medley
10. Bass Solo
11. Guitar Solo
12. Through the Never
13. For Whom the Bell Tolls
14. Fade to Black
15. Master of Puppets
16. Seek & Destroy
17. Whiplash
Setlist 11 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Of Wolf & Man
7. The Unforgiven
8. Justice Medley
9. Bass Solo
10. Guitar Solo
11. Through the Never
12. For Whom the Bell Tolls
13. Fade to Black
14. Master of Puppets
15. Seek & Destroy
16. Battery
17. Nothing Else Matters
18. Wherever I May Roam
19. Last Caress
20. One
JENG2!!.artikel dibawah ini adalah kumpulan dr penuturan para pelaku sejarah yg
terlibat langsung dlm konser sang "maestro" dikutip dr www.apokalip.com + diolah dr
berbagai sumber
MENGENANG KEMBALI : METALLICA, NO WHERE ELSE TO ROAM, DALAM PERSPEKTIF
PENONTONNYA
dua puluh satu tahun lalu, James Hetfield dkk sempat konser di stadion Lebak Bulus
Jakarta selama dua hari, 10 - 11 April 1993, dalam rangkaian tour Metallica ;
Nowhere Else To Roam. Supergroup ini datang di waktu yang tepat. Sebab
Metallica lagi jaya-jayanya paska album hitam’ itu. Masyarakat musik
Indonesia juga lagi panas-panasnya mengapresiasi rock/metal. Pertunjukan itu
akhirnya benar-benar menjadi sejarah, dalam kontotasi yang positif maupun
negatif. Puluhan ribu crowd bersenang-senang di dalam arena. Sementara di luar
stadion timbul kerusuhan dan amuk massa. Sejak itu pemerintah mulai trauma pada
band rock dan melarang segala jenis pertunjukan musik keras. Sebuah pengalaman
terbaik dan terburuk bagi dunia showbiz tanah air
Metallica mengguncang Jakarta. Kuartet speed metal
dari USA ini menggelar konser dua malam berturut-turut. Pentas tersebut adalah
bagian dari rangkaian World Tour bertitel Nowhere Else To Roam. Kesuksesan
mendatangkan para Phantom Lord ini tak lepas dari upaya promotor Setiawan Djody.
Bertindak sebagai band pembuka adalah dedengkot gerakan metal bawahtanah lokal,
Rotor. Ada dua versi mengenai penampilan mereka dua malam itu. Versi pertama,
tidak seperti Edane yang sukses mengiringi aksi Igor Cavalera cs., Rotor gagal
mengesankan penonton. Belum lama beraksi mereka sudah disuruh turun oleh massa.
Padahal jatah mereka cuma lima lagu doang. Crowd memang sudah tidak sabar lagi
untuk ber-headbanging dengan Jason Newsted dkk. Versi kedua memberi penilaian
'not bad'. Terbukti berbekal curriculum vitae sebagai pembuka konser Metallica,
Irvan Sembiring dkk lalu bisa mendapat kontrak major label pertamanya. Ah
sudahlah.
Menurut majalah HAI - waktu itu this magz really rocks, nggak kayak sekarang,
cemen - konser tersebut nggak ada matinya. Kalau reportase itu yang jadi pegangan,
bisa direka-reka sendirilah situasinya. Perpaduan live on stage empat
'pengendara petir' ini jelas dahsyat : penabuh drum hiperaktif Lars, James yang
kharismatik, si lincah nan garang tapi melodius Kirk, plus our friend of misery
Mr. Newsted. Singkat kata, atmosfer Lebak Bulus dua malam itu benar-benar
cadas. Pol-polan.
Sihir The Four Horsemen di atas panggung ternyata juga sampai membius mereka
yang berada di luar arena. Tapi sayangnya dalam konteks negatif. Heboh dan
tertib di dalam tapi rusuh di luar.
Teringat cerita seorang kawan yang kakaknya menjadi saksi hidup pentas si raja
metal ini. Penonton yang berjumlah total 44 ribu orang, hampir sepanjang konser
berayun kepala serta koor bareng tanpa harus dikomando sebelumnya. Sampai
merinding membayangkannya...
Logamberat: "I Was There..!!"
video: liat video.. ke youtube
"IT'S LIKE A MASS DEMONSTRATION.."
narasumber:
- Arian13 (Seringai)
- Wendi Putranto (Rolling Stone Indonesia)
- Lars Ulrich (Metallica)
- Andre Tiranda (Siksakubur)
wenzrawk (Wendi Putranto): "Ternyata Lars Ulrich (drummer Metallica)
sendiri masih sangat jelas mengingat kerusuhan konser mereka di Jakarta dulu.."
Ajaib juga karena ternyata Lars masih menyimpan dengan baik video dokumentasi
dari konser 21 tahun yang lalu itu di gudang rumahnya. Video ini bahkan belum
pernah dipublikasikan sebelumnya oleh Metallica. Jadi memang sangat eksklusif
pastinya!
THANKYOU \M/
METALLICA - 1993
METALLICA live in Jakarta (stadion lebak bulus)
Date: 10 - 11 April 1993
Opening Act: ROTOR
Ticket Prices: Rp 30.000 - Rp 150.000
MC: Mi'ing Bagito
Promoter: Setiawan Djody (AIRO Production)
Attended by: 40.000 people
Setlist 10 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Wherever I May Roam
7. Of Wolf & Man
8. The Unforgiven
9. Justice Medley
10. Bass Solo
11. Guitar Solo
12. Through the Never
13. For Whom the Bell Tolls
14. Fade to Black
15. Master of Puppets
16. Seek & Destroy
17. Whiplash
Setlist 11 April 1993
1. Ecstasy of Gold (tape)
2. Creeping Death
3. Harvester of Sorrow
4. Welcome Home (Sanitarium)
5. Sad But True
6. Of Wolf & Man
7. The Unforgiven
8. Justice Medley
9. Bass Solo
10. Guitar Solo
11. Through the Never
12. For Whom the Bell Tolls
13. Fade to Black
14. Master of Puppets
15. Seek & Destroy
16. Battery
17. Nothing Else Matters
18. Wherever I May Roam
19. Last Caress
20. One
JENG2!!.artikel dibawah ini adalah kumpulan dr penuturan para pelaku sejarah yg terlibat langsung dlm konser sang "maestro" dikutip dr www.apokalip.com + diolah dr berbagai sumber
MENGENANG KEMBALI : METALLICA, NO WHERE ELSE TO ROAM, DALAM PERSPEKTIF PENONTONNYA
dua puluh satu tahun lalu, James Hetfield dkk sempat konser di stadion Lebak Bulus Jakarta selama dua hari, 10 - 11 April 1993, dalam rangkaian tour Metallica ; Nowhere Else To Roam. Supergroup ini datang di waktu yang tepat. Sebab Metallica lagi jaya-jayanya paska album hitam’ itu. Masyarakat musik Indonesia juga lagi panas-panasnya mengapresiasi rock/metal. Pertunjukan itu akhirnya benar-benar menjadi sejarah, dalam kontotasi yang positif maupun negatif. Puluhan ribu crowd bersenang-senang di dalam arena. Sementara di luar stadion timbul kerusuhan dan amuk massa. Sejak itu pemerintah mulai trauma pada band rock dan melarang segala jenis pertunjukan musik keras. Sebuah pengalaman terbaik dan terburuk bagi dunia showbiz tanah air
Metallica mengguncang Jakarta. Kuartet speed metal dari USA ini menggelar konser dua malam berturut-turut. Pentas tersebut adalah bagian dari rangkaian World Tour bertitel Nowhere Else To Roam. Kesuksesan mendatangkan para Phantom Lord ini tak lepas dari upaya promotor Setiawan Djody.
Bertindak sebagai band pembuka adalah dedengkot gerakan metal bawahtanah lokal, Rotor. Ada dua versi mengenai penampilan mereka dua malam itu. Versi pertama, tidak seperti Edane yang sukses mengiringi aksi Igor Cavalera cs., Rotor gagal mengesankan penonton. Belum lama beraksi mereka sudah disuruh turun oleh massa. Padahal jatah mereka cuma lima lagu doang. Crowd memang sudah tidak sabar lagi untuk ber-headbanging dengan Jason Newsted dkk. Versi kedua memberi penilaian 'not bad'. Terbukti berbekal curriculum vitae sebagai pembuka konser Metallica, Irvan Sembiring dkk lalu bisa mendapat kontrak major label pertamanya. Ah sudahlah.
Menurut majalah HAI - waktu itu this magz really rocks, nggak kayak sekarang, cemen - konser tersebut nggak ada matinya. Kalau reportase itu yang jadi pegangan, bisa direka-reka sendirilah situasinya. Perpaduan live on stage empat 'pengendara petir' ini jelas dahsyat : penabuh drum hiperaktif Lars, James yang kharismatik, si lincah nan garang tapi melodius Kirk, plus our friend of misery Mr. Newsted. Singkat kata, atmosfer Lebak Bulus dua malam itu benar-benar cadas. Pol-polan.
Sihir The Four Horsemen di atas panggung ternyata juga sampai membius mereka yang berada di luar arena. Tapi sayangnya dalam konteks negatif. Heboh dan tertib di dalam tapi rusuh di luar.
Teringat cerita seorang kawan yang kakaknya menjadi saksi hidup pentas si raja metal ini. Penonton yang berjumlah total 44 ribu orang, hampir sepanjang konser berayun kepala serta koor bareng tanpa harus dikomando sebelumnya. Sampai merinding membayangkannya...
Logamberat: "I Was There..!!"
video: liat video.. ke youtube
"IT'S LIKE A MASS DEMONSTRATION.."
narasumber:
- Arian13 (Seringai)
- Wendi Putranto (Rolling Stone Indonesia)
- Lars Ulrich (Metallica)
- Andre Tiranda (Siksakubur)
wenzrawk (Wendi Putranto): "Ternyata Lars Ulrich (drummer Metallica) sendiri masih sangat jelas mengingat kerusuhan konser mereka di Jakarta dulu.."
Ajaib juga karena ternyata Lars masih menyimpan dengan baik video dokumentasi dari konser 21 tahun yang lalu itu di gudang rumahnya. Video ini bahkan belum pernah dipublikasikan sebelumnya oleh Metallica. Jadi memang sangat eksklusif pastinya!
THANKYOU \M/