Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah
Subhanahu Wa Ta'ala yang menuntut kita ummat Islam untuk menjadi ummat
yang 'adil. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan untuk Baginda
Nabi Muhammad SAW, keluarga, shohabat serta para pengikutnya.
Masih ingat ucapan Adolf Hitler, kan ? :
Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu zerstören, aber ich lasse ein wenig drehte-on,so können Sie herausfinden, warum ich sie getötet “Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka”
kejahatan
Yahudi tanpa perduli untuk mengkonfirmasi sendiri, sama halnya kita
mendengar ibu-ibu ngerumpi tentang kejahatan si anu, sia anu itu begini
dan begitu... truss kita percaya gitu aja ? Ingat kawan, "teori
konspirasi" itu hanya teori para pecundang, teori para pesakitan yang
selalu dan selalu menyalahkan orang lain atas keterpurukkan diri
sendiri.
Di belantara virtual ini kita akan disuguhi berbagai macam teori
konspirasi, dari penyanyi Lady Gaga, film2 yang dihubungkan dengan
Kabbalah, Fremason. Lambang2 Masonic diberbagai logo2 perusahaan dunia,
hingga menyentuh makanan-minuman yang ada logonya juga. Ini hanya viral
marketing, semakin diberitakan, semakin di blow up, semakin didesas
desuskan akan semakin membuat orang penasaran. Akhirnya kita ummat Islam
menjadi paranoid dan selalu iri atas keberhasilan dan kesuksesan ummat
lain.
Loh,,, bukannya Al Qur'an juga menginformasikan bahwa bangsa Isra'il dan
Yahudi pantas diperangi dibunuh dan dibantai ? Masak sie... masak kita
ummat Islam mau jadi Drakula yang haus darah gitu ? Gila !. So sudahkah
kita tadarus Al Qur'an seluruhnya ? perdulikah kita untuk membaca
walaupun sekedar terjemahannya ? Allah Ta'ala berfirman, kurang lebih
artinya :
QS
Al Baqoroh, 2:62. Sesungguhnya orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka
yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh,
mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Silahkan baca biografi Rasulullah Muhammad SAW, adakah beliau SAW tidak mengajak membenci suatu Ras, Suku, Bangsa. Bahkan beliau SAW telah
mempersatukan beberapa suku di Arab. Beliau SAW sekedar memerangi "sifat
jahat"nya bukan siapa bersuku apa. Beliau SAW memerangi sifat kapitalis
pamannya sendiri Abu Jahal dan Abu Lahab, beliau SAW memerangi monopoli
ekonomi yang dilakukan Yahudi Madinah, beliau SAW membela kaum
tertindas siapapun itu tanpa membedakan ras, suku bangsa.
A'udzubillahi minasy syatonirrojiim, Bismillahirrahmaanirrahiim.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ
وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ
هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
QS Al Maidah, 5:8. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Orientalis Bernard Lewis menohok kesadaran kita lewat bukunya What Went Wrong
(2002). Lewis mengurai ‘teori’nya mengenai apa yang salah dengan umat
Islam sehingga menjadikannya mundur dan tertinggal dari Barat. Walaupun
pemikiran Bernard Lewis dihantam habis oleh kritik, ada beberapa bagian
yang baik dijadikan cermin. Untuk meringkas, Bernard Lewis menyebut
bahwa masyakarat Islam (yang ia maksud adalah Islam di Timur Tengah dan
juga Ottoman di Turki) menjadi terbelakang antara lain karena semakin
lama menjadi semakin inward-looking.
Ada baiknya kita berkelana, menyusuri berbagai budaya, pemikiran dan kebijaksanaan dari ummat lain yang mungkin berbeda dengan kita. Mereka yang tidak menyimpan keinginan mengembara, fisik ataupun non-fisik, akan menjadi katak dalam tempurung, menyimpan rasa nyaman yang semu dalam keterbatasan pandangannya. Seperti dituturkan penulis Oscar Wilde: "Anyone who lives within their means suffers from a lack of imagination".
Air akan selalu jernih jika terus mengalir. Biarkan orang berteori-konspirasi ria, setidaknya kita bisa mendapatkan informasi tambahan untuk dianalisa. Namun sebagai ummat Islam tentu kita harus mengembalikan pada Al Qur'an Al Kariim sebagai penuntun hidup manusia.
Ada baiknya kita berkelana, menyusuri berbagai budaya, pemikiran dan kebijaksanaan dari ummat lain yang mungkin berbeda dengan kita. Mereka yang tidak menyimpan keinginan mengembara, fisik ataupun non-fisik, akan menjadi katak dalam tempurung, menyimpan rasa nyaman yang semu dalam keterbatasan pandangannya. Seperti dituturkan penulis Oscar Wilde: "Anyone who lives within their means suffers from a lack of imagination".
Air akan selalu jernih jika terus mengalir. Biarkan orang berteori-konspirasi ria, setidaknya kita bisa mendapatkan informasi tambahan untuk dianalisa. Namun sebagai ummat Islam tentu kita harus mengembalikan pada Al Qur'an Al Kariim sebagai penuntun hidup manusia.